ini sebenarnya tugas makalah singkat aku bulan September lalu...tapi disini aku cuman posting isinya aja, bukan makalah...hehe Tapi moga bermanfaat ya... (Aku ngerjakan tugas ini dari banyak sumber, ada dari buku dan ada juga dari internet masalahnya aku lupa alamat sumbernya. Soalnya sewaktu membuat makalah, bagian daftar pustakanya lupa bikin. Sewaktu selesai bikin daftar pustakanya, ku print...kutinggal sebentar pas udah balik ponakanku tercinta udah didepan laptop dan dia close ms.wordnya plus gak dia save...~_~ )
IMAN KEPADA RASUL-RASUL
ALLAH Swt.
Perbedaan Antara Nabi
dengan Rasul
Perbedaan antara nabi dengan rasul
ialah:
- Nabi adalah seorang laki-laki yang
mendapat wahyu dari Allah Swt. Untuk dirinya sendiri tanpa berkewajiban
menyampaikan kepada orang lain.
- Rasul adalah seorang laki-laki yang
menerima wahyu dari Allah Swt. Untuk dirinya sendiri dan berkewajiban
menyampaikannya kepada orang lain.
Pengertian tersebut dapat disimpulkan
dari uraian Sulaiman dab Bachtiar Affandi: 1984.
Jumlah Nabi dan Rasul
Jumlah
rasul yang diutus Allah Swt. Sangat banyak. Di antara para rasul itu ada yang
diceritakan dalah Al-Qur’an dan ada yang tidak. Salah satu hadist yang
menerangkan jumlah rasul adalah hadis riwayat Ahmad: 21257. Di hadis tersebut
terdapat keterangan bahwa jumlah para nabi sebanyak 124.000 orang dan diantara
mereka termasuk rasul sebanyak 315 orang.
Nabi
atau rasul yang wajib kita ketahui ada 25 orang. 25 Nabi atau Rasul yang wajib diketahui terutama umat Islam:
1.
Nabi
Adam AS.
2. Nabi Idris AS.
3. Nabi Nuh AS.
4. Nabi Hud AS.
5.
Nabi
Soleh AS.
6. Nabi Ibrahim AS.
7. Nabi Luth AS.
8. Nabi Ismail AS.
9.
Nabi
Ishak AS.
10. Nabi Yakub AS.
11. Nabi Yusuf AS.
12. Nabi Ayub AS.
13. Nabi Sueb AS.
14. Nabi Musa AS.
15. Nabi Harun AS.
16. Nabi Zulkifli AS.
17. Nabi Daud AS.
18. Nabi Sulaiman AS.
19. Nabi Ilyas AS.
20. Nabi Ilyasa AS.
21. Nabi Yunus AS.
22. Nabi Zakaria AS.
23. Nabi Yahya AS.
24. Nabi Isa AS. dan
25. Nabi Muhammad SAW.
Sifat-sifat yang
Wajib dan Mustahil bagi Nabi dan Rasul
- Sifat-sifat wajib bagi nabi dan rasul
ialah:
a.
Siddiq
(jujur/benar)
Setiap rasul pasti jujur dalam
ucapan dan perbuatannya. Apa apa yang telah disampaikan kepada manusia baik
berupa wahyu atau kabar harus sesuai dengan apa yang telah diterima dari Allah
tidak boleh dilebihkan atau dikurangkan. Dalam arti lain apa yang disampaikan
kepada manusia pasti benar adanya, karena memang bersumber dari Allah. Makanya
setiap rasul pasti jujur dalam pengakuan atas kerasulannya. Dan kita sebagai
manusia harus meyakinkanya dan beri’tikad bahwa semua yang datang dari Rasul
baik perkataan atau perbuatan adalah benar dan hak. Karena apa yang diucapkan
atau diperbuat oleh para rasul bukan menurut kemauannya sendiri. Ucapan dan
perbuatannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan atau risalah yang
diterima dari Allah.
b. Amanah (dapat dipercaya)
Amanah berarti bisa dipercaya baik dhahir
atau bathin. Sedangkan yang dimaksud di sini bahwa setiap rasul adalah dapat
dipercaya dalam setiap ucapan dan perbuatannya. Para rasul akan terjaga secara
dhahir atau bathin dari melakukan perbuatan yang dilarang dalam agama, begitu
pula hal yang melanggar etika.
c. Tablig (menyampaikan wahyu)
Sudah menjadi kewajiban para rasul
untuk menyampaikan kepada manusia apa yang diterima dari Allah berupa wahyu
yang menyangkut didalamnya hukum hukum agama. Jika Allah memerintahkan para
rasul untuk menyampaikan wahyu kepada manusia, maka wajib bagi manusia untuk
menerima apa yang telah disampaikan dengan keyakinan yang kuat sebagai bukti
atau saksi akan kebenaran wahyu itu.
d. Fatanah (cerdas dan tangkas)
Dalam menyampaikan risalah
Allah, tentu dibutuhkan kemampuan, diplomasi, dan strategi khusus agar wahyu
yang tersimpan didalamnya hukum hukum Allah dan risalah yang disampaikan bisa
diterima dengan baik oleh manusia. Karena itu, seorang rasul wajib memiliki
sifat cerdas. Kecerdasan ini sangat berfungsi terutama dalam menghadapi
orang-orang yang membangkang dan menolak ajaran Islam.
Maka diharuskan bagi kita untuk
meyakinkan bahwa para rasul itu adalah manusia yang paling sempurna dalam
penampilan, akal, kekuatan berfikir, kecerdasan dan pembawaan wahyu yang diutus
pada zamannya. Kalau saja para rasul itu tidak sesuai dengas sifat sifatnya
maka mustahil manusia akan menerima dan mengakuinya. Sifat sifat itu merupakan
satu hujjah bagi mereka agar apa yang disampaikan bisa diterima dengan baik.
-Satu sifat jaiz para nabi dan rasul, yaitu arodhul
basyariyah, artinya
mereka juga memiliki sifat-sifat sebagaimana manusia pada umumnya seperti
makan, minum, tidur, sakit dan lain sebagainya.
a.
Kizb
(berdusta)
Kidzib
artinya adalah dusta. Semua Rasul adalah manusia-manusia yang dipilih oleh
Allah SWT sebagai utusan-Nya. Mereka selalu memperoleh bimbingan dari Allah SWT
sehngga terhindar dari sifat-sifat tercela. Setiap rasul benar ucapannya dan benar
pula perbuatannya. Sifat dusta hanya dimiliki oleh manusia yang ingin
mementingkan dirinya sendiri, sedangkan rasul mementingkan umatnya.
b. Khianat (berkhianat)
Khiyaanah
artinya adalah berkhianat atau curang. Tidak mungkin seorang rasul berkhianat atau
ingkar janji terhadap tugas-tugas yang diberikan Allah SWT kepadanya. Orang
yang khianat terhadap kepercayaan yang telah diberikan kepadanya adalah
termasuk orang yang munafik, rasul tidak mungkin menjadi seorang yang munafik.
Sepanjang
sejarah belum pernah ada seorang rasul yang khianat kepada umatnya. Demikian
pula terdahap amanat yang telah diterima dari Allah SWT.
c.
Kitman
(menyembunyikan wahyu)
Kitmaan
artinya adalah menyembunyikan. Semua ajaran yang disampaikan oleh para rasul
kepada umatnya tidak ada yang pernah disembunyikan. Jangankan yang mudah
dikerjakan dan difahami dengan akal fikiran, yang sulit pun akan disampaikan
olehnya seperti peristiwa Isra dan Mi’raj Nabi Muhammad SAW.
Tugas rasul
di dunia ini adalah menyampaikan wahyu Allah SWT kepada umat manusia sebagai
pedoman hidup. Semua rasul bersifat tabligh atau menyampaikan wahyu dan
mustahil bersifat kimaan atau menyembunyikan wahyu yang diamanatkan kepada
dirinya. Dengan penuh semangat dan rasa tanggung jawab, para rasul melaksanakan
tugas-tugasnya walaupun harus menanggung segala resiko yang akan terjadi.
Contohnya, Nabi Ibrahim AS mendapat resiko dari Raja Namrud dan rakyatnya
sehingga beliau dibakar. Nabi Musa AS bersama kaumnya (Bani Israil) bersusah
payah menyelamatkan diri dari kejaran tentara Raja Fir’aun sehingga nyaris
tertangkap olehnya. Nabi Muhammad SAW berlumuran darah saat dilempari batu oleh
penduduk Thaif dan nyaris terbunuh saat akan hijrah ke Madinah. Kesemuanya itu
merupakan resiko yang harus dihadapi para rasul dalam melaksanakan tugas
sucinya.
d. Baladah (bodoh atau dungu)
Balaadah
artinya adalah bodoh. Seorang rasul mempunyai tugas yang berat. Rasul tidak
mungkin seorang yang bodoh. Jika rasul bodoh, maka ia tidak akan dapat
mengemban amanat dari Allah SWT. Jadi, mustahil rasul memiliki sifat bodoh.
Mukjizat Nabi dan
Rasul
Para
rasul memiliki tugas yang berat. Mereka sering mendapat hinaan, tantangan, dan
siksaan. Oleh karena itu, Allha Swt. membekali para rasul dengan mukjizat. Adapun fungsi pokok mukjizat,antara lain:
a. Sebagai tanda atau bukti bahwa orang yang
membawa orang yang membawa atau memilikinya memang betul-betul seorang rasul
utusan Allah SWT
b. Sebagai senjata bagi rasul untuk menghadapi
musuh-musuh yang menantang.
Mukjizat
adalah peristiwa ajaib yang sukar dijangkau oleh kemampuan akal manusia (Dewan
Redaksi: 2005). Mukjizat dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu:
a.
Mukjizat
kauniyyah adalah mukjizat yang berkaitan dengan peristiwa alam,
seperti dibelahnya bulan menjadi dua oleh Nabi Muhammad saw. Dan dibelahnya
Laut Merah oleh Nabi Musa a.s. dengan tongkat.
b.
Mukjizat
syakhsiyyah adalah mukjizat yang keluar dari tubuh seorang nabi atu
rasul, seperti air yang keluar dari celah-celah jari Rasulullah saw.,
penyembuhan penyakit buta dan kusta oleh Nabi Isa a.s.
c.
Mukjizat
salbiyyah adalah mukjizat yang membuat sesuatu tidak berdaya, seperti
ketika Nabi Ibrahim a.s. dibakar oleh Raja Namrud. Akan tetapi, api itu tidak
mampu membakarnya.
d.
Mukjizat
‘aqliyyah adalah mukjizat yang rasional atau masuk akal. Contoh
satu-satunya adalah Al-Qur’an.
Tugas Para Nabi dan
Rasul
Setiap raaamempunyai tugas yang sama,
yaitu:
a. Mengajak
umatnya agar meyakini keesaan Tuhan.
b. Menjelaskan
kepada umatnya mengenai hal-hal yang diperintahkan dan dilarang.
c. Memberikan
yunyunan kepada umatnya agal mengamalkan sifat-sifat utama.
d. Menjelaskan
kepada umatnya tentang amalan-amalan yang mendatangkan keridaan dan
kemurkaan-Nya.
e. Menyampaikan
berita-berita gaib kepada umatnya sesuai dengan ketentuan yang digariskan Allah
Swt.
Fungsi Iman Kepada
Nabi dan Rasul
Iman kepada rasul Allah merupakan salah
satu rukun iman. Orang yang beriman dan menaati rasul berarti juga beriman dan
menaati Allah. Oleh karena itu, umat Islam harus melaksanakannya. Keimanan
terhadap rasul Allah terwujud dalam beberapa amalan, yaitu:
a. Memercayai
ajaran yang dibawanya.
b. Mengamalkan
ajaran yang dibawanya.
c. Menjadikannya
sebagai teladan dalam kehidupan.
d. Mencintainya
dengan ikhlas.
Orang-orang
yang beriman kepada rasul-rasul Allah maka orang-orang itu akan:
a. Memiliki
teladan dalam menjalani kehidupan.
b. Memperoleh
kebahagian hidup di dunia dan di akhirat.
c. Masuk
surge bersama orang-orang yang memiliki derajat tinggi, yaitu nabi dan rasul, siddiqin (orang yang mempunyai keteguhan
iman kepada Allah Swt. dan rasul-Nya), serta para syuhada (orang yang mati
dalam membela kebenaran).
Silsilah
Nabi dan Rasul
Tidak ada komentar:
Posting Komentar