Pages

Jumat, 12 Oktober 2012

IMAN KEPADA RASUL-RASUL ALLAH Swt.


ini sebenarnya tugas makalah singkat aku bulan September lalu...tapi disini aku cuman posting isinya aja, bukan makalah...hehe Tapi moga bermanfaat ya... (Aku ngerjakan tugas ini dari banyak sumber, ada dari buku dan ada juga dari internet masalahnya aku lupa alamat sumbernya.  Soalnya sewaktu membuat makalah, bagian daftar pustakanya lupa bikin. Sewaktu selesai bikin daftar pustakanya, ku print...kutinggal sebentar pas udah balik ponakanku tercinta udah didepan laptop dan dia close ms.wordnya plus gak dia save...~_~ )

IMAN KEPADA RASUL-RASUL ALLAH Swt.
Perbedaan Antara Nabi dengan Rasul
Perbedaan antara nabi dengan rasul ialah:
Nabi adalah seorang laki-laki yang mendapat wahyu dari Allah Swt. Untuk dirinya sendiri tanpa berkewajiban menyampaikan kepada orang lain.
- Rasul adalah seorang laki-laki yang menerima wahyu dari Allah Swt. Untuk dirinya sendiri dan berkewajiban menyampaikannya kepada orang lain.
Pengertian tersebut dapat disimpulkan dari uraian Sulaiman dab Bachtiar Affandi: 1984.

Jumlah Nabi dan Rasul
Jumlah rasul yang diutus Allah Swt. Sangat banyak. Di antara para rasul itu ada yang diceritakan dalah Al-Qur’an dan ada yang tidak. Salah satu hadist yang menerangkan jumlah rasul adalah hadis riwayat Ahmad: 21257. Di hadis tersebut terdapat keterangan bahwa jumlah para nabi sebanyak 124.000 orang dan diantara mereka termasuk rasul sebanyak 315 orang.
Nabi atau rasul yang wajib kita ketahui ada 25 orang. 25 Nabi atau Rasul yang wajib diketahui terutama umat Islam:
1.     Nabi Adam AS.
2.    Nabi Idris AS.
3.    Nabi Nuh AS.
4.    Nabi Hud AS.
5.    Nabi Soleh AS.
6.    Nabi Ibrahim AS.
7.    Nabi Luth AS.
8.    Nabi Ismail AS.
9.    Nabi Ishak AS.
10.  Nabi Yakub AS.
11.  Nabi Yusuf AS.
12.  Nabi Ayub AS.
13.  Nabi Sueb AS.
14.  Nabi Musa AS.
15.  Nabi Harun AS.
16.  Nabi Zulkifli AS.
17.  Nabi Daud AS.
18.  Nabi Sulaiman AS.
19.  Nabi Ilyas AS.
20. Nabi Ilyasa AS.
21.  Nabi Yunus AS.
22. Nabi Zakaria AS.
23. Nabi Yahya AS.
24. Nabi Isa AS. dan
25. Nabi Muhammad SAW.


Sifat-sifat yang Wajib dan Mustahil bagi Nabi dan Rasul
Sifat-sifat wajib bagi nabi dan rasul ialah:
a.   Siddiq (jujur/benar)
Setiap rasul pasti jujur dalam ucapan dan perbuatannya. Apa apa yang telah disampaikan kepada manusia baik berupa wahyu atau kabar harus sesuai dengan apa yang telah diterima dari Allah tidak boleh dilebihkan atau dikurangkan. Dalam arti lain apa yang disampaikan kepada manusia pasti benar adanya, karena memang bersumber dari Allah. Makanya setiap rasul pasti jujur dalam pengakuan atas kerasulannya. Dan kita sebagai manusia harus meyakinkanya dan beri’tikad bahwa semua yang datang dari Rasul baik perkataan atau perbuatan adalah benar dan hak. Karena apa yang diucapkan atau diperbuat oleh para rasul bukan menurut kemauannya sendiri. Ucapan dan perbuatannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan atau risalah yang diterima dari Allah.

b.  Amanah (dapat dipercaya)
Amanah berarti bisa dipercaya baik dhahir atau bathin. Sedangkan yang dimaksud di sini bahwa setiap rasul adalah dapat dipercaya dalam setiap ucapan dan perbuatannya. Para rasul akan terjaga secara dhahir atau bathin dari melakukan perbuatan yang dilarang dalam agama, begitu pula hal yang melanggar etika.

c.   Tablig (menyampaikan wahyu)
Sudah menjadi kewajiban para rasul untuk menyampaikan kepada manusia apa yang diterima dari Allah berupa wahyu yang menyangkut didalamnya hukum hukum agama. Jika Allah memerintahkan para rasul untuk menyampaikan wahyu kepada manusia, maka wajib bagi manusia untuk menerima apa yang telah disampaikan dengan keyakinan yang kuat sebagai bukti atau saksi akan kebenaran wahyu itu.

d.  Fatanah (cerdas dan tangkas)
Dalam menyampaikan risalah Allah, tentu dibutuhkan kemampuan, diplomasi, dan strategi khusus agar wahyu yang tersimpan didalamnya hukum hukum Allah dan risalah yang disampaikan bisa diterima dengan baik oleh manusia. Karena itu, seorang rasul wajib memiliki sifat cerdas. Kecerdasan ini sangat berfungsi terutama dalam menghadapi orang-orang yang membangkang dan menolak ajaran Islam.
Maka diharuskan bagi kita untuk meyakinkan bahwa para rasul itu adalah manusia yang paling sempurna dalam penampilan, akal, kekuatan berfikir, kecerdasan dan pembawaan wahyu yang diutus pada zamannya. Kalau saja para rasul itu tidak sesuai dengas sifat sifatnya maka mustahil manusia akan menerima dan mengakuinya. Sifat sifat itu merupakan satu hujjah bagi mereka agar apa yang disampaikan bisa diterima dengan baik.

      -Satu sifat jaiz para nabi dan rasul, yaitu arodhul basyariyah, artinya mereka juga memiliki sifat-sifat sebagaimana manusia pada umumnya seperti makan, minum, tidur, sakit dan lain sebagainya.

      -Sifat-sifat mustahil bagi nabi dan rasul ialah:
a.   Kizb (berdusta)
Kidzib artinya adalah dusta. Semua Rasul adalah manusia-manusia yang dipilih oleh Allah SWT sebagai utusan-Nya. Mereka selalu memperoleh bimbingan dari Allah SWT sehngga terhindar dari sifat-sifat tercela. Setiap rasul benar ucapannya dan benar pula perbuatannya. Sifat dusta hanya dimiliki oleh manusia yang ingin mementingkan dirinya sendiri, sedangkan rasul mementingkan umatnya.

b.  Khianat (berkhianat)
Khiyaanah artinya adalah berkhianat atau curang. Tidak mungkin seorang rasul berkhianat atau ingkar janji terhadap tugas-tugas yang diberikan Allah SWT kepadanya. Orang yang khianat terhadap kepercayaan yang telah diberikan kepadanya adalah termasuk orang yang munafik, rasul tidak mungkin menjadi seorang yang munafik.
Sepanjang sejarah belum pernah ada seorang rasul yang khianat kepada umatnya. Demikian pula terdahap amanat yang telah diterima dari Allah SWT. 

c.   Kitman (menyembunyikan wahyu)
Kitmaan artinya adalah menyembunyikan. Semua ajaran yang disampaikan oleh para rasul kepada umatnya tidak ada yang pernah disembunyikan. Jangankan yang mudah dikerjakan dan difahami dengan akal fikiran, yang sulit pun akan disampaikan olehnya seperti peristiwa Isra dan Mi’raj Nabi Muhammad SAW.
Tugas rasul di dunia ini adalah menyampaikan wahyu Allah SWT kepada umat manusia sebagai pedoman hidup. Semua rasul bersifat tabligh atau menyampaikan wahyu dan mustahil bersifat kimaan atau menyembunyikan wahyu yang diamanatkan kepada dirinya. Dengan penuh semangat dan rasa tanggung jawab, para rasul melaksanakan tugas-tugasnya walaupun harus menanggung segala resiko yang akan terjadi. Contohnya, Nabi Ibrahim AS mendapat resiko dari Raja Namrud dan rakyatnya sehingga beliau dibakar. Nabi Musa AS bersama kaumnya (Bani Israil) bersusah payah menyelamatkan diri dari kejaran tentara Raja Fir’aun sehingga nyaris tertangkap olehnya. Nabi Muhammad SAW berlumuran darah saat dilempari batu oleh penduduk Thaif dan nyaris terbunuh saat akan hijrah ke Madinah. Kesemuanya itu merupakan resiko yang harus dihadapi para rasul dalam melaksanakan tugas sucinya.

d.  Baladah (bodoh atau dungu)
Balaadah artinya adalah bodoh. Seorang rasul mempunyai tugas yang berat. Rasul tidak mungkin seorang yang bodoh. Jika rasul bodoh, maka ia tidak akan dapat mengemban amanat dari Allah SWT. Jadi, mustahil rasul memiliki  sifat bodoh.


Mukjizat Nabi dan Rasul
Para rasul memiliki tugas yang berat. Mereka sering mendapat hinaan, tantangan, dan siksaan. Oleh karena itu, Allha Swt. membekali para rasul dengan mukjizat. Adapun fungsi pokok mukjizat,antara lain:
a.    Sebagai tanda atau bukti bahwa orang yang membawa orang yang membawa atau memilikinya memang betul-betul seorang rasul utusan Allah SWT
b.    Sebagai senjata bagi rasul untuk menghadapi musuh-musuh yang menantang.

Mukjizat adalah peristiwa ajaib yang sukar dijangkau oleh kemampuan akal manusia (Dewan Redaksi: 2005). Mukjizat dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu:
a.    Mukjizat kauniyyah adalah mukjizat yang berkaitan dengan peristiwa alam, seperti dibelahnya bulan menjadi dua oleh Nabi Muhammad saw. Dan dibelahnya Laut Merah oleh Nabi Musa a.s. dengan tongkat.
b.    Mukjizat syakhsiyyah adalah mukjizat yang keluar dari tubuh seorang nabi atu rasul, seperti air yang keluar dari celah-celah jari Rasulullah saw., penyembuhan penyakit buta dan kusta oleh Nabi Isa a.s.
c.    Mukjizat salbiyyah adalah mukjizat yang membuat sesuatu tidak berdaya, seperti ketika Nabi Ibrahim a.s. dibakar oleh Raja Namrud. Akan tetapi, api itu tidak mampu membakarnya.
d.    Mukjizat ‘aqliyyah adalah mukjizat yang rasional atau masuk akal. Contoh satu-satunya adalah Al-Qur’an.

Tugas Para Nabi dan Rasul
Setiap raaamempunyai tugas yang sama, yaitu:
a.    Mengajak umatnya agar meyakini keesaan Tuhan.
b.    Menjelaskan kepada umatnya mengenai hal-hal yang diperintahkan dan dilarang.
c.    Memberikan yunyunan kepada umatnya agal mengamalkan sifat-sifat utama.
d.    Menjelaskan kepada umatnya tentang amalan-amalan yang mendatangkan keridaan dan kemurkaan-Nya.
e.    Menyampaikan berita-berita gaib kepada umatnya sesuai dengan ketentuan yang digariskan Allah Swt.

Fungsi Iman Kepada Nabi dan Rasul
Iman kepada rasul Allah merupakan salah satu rukun iman. Orang yang beriman dan menaati rasul berarti juga beriman dan menaati Allah. Oleh karena itu, umat Islam harus melaksanakannya. Keimanan terhadap rasul Allah terwujud dalam beberapa amalan, yaitu:
a.    Memercayai ajaran yang dibawanya.
b.    Mengamalkan ajaran yang dibawanya.
c.    Menjadikannya sebagai teladan dalam kehidupan.
d.    Mencintainya dengan ikhlas.

Orang-orang yang beriman kepada rasul-rasul Allah maka orang-orang itu akan:
a.    Memiliki teladan dalam menjalani kehidupan.
b.    Memperoleh kebahagian hidup di dunia dan di akhirat.
c.    Masuk surge bersama orang-orang yang memiliki derajat tinggi, yaitu nabi dan rasul, siddiqin (orang yang mempunyai keteguhan iman kepada Allah Swt. dan rasul-Nya), serta para syuhada (orang yang mati dalam membela kebenaran).


Silsilah Nabi dan Rasul







Tidak ada komentar:

Posting Komentar