Ramadhan tahun lalu aku di kasih
tugas membuat cerpen tentang “First Love”, sedangkan aku gak begitu jago bikin
cerita. Terus pas bulan Ramadhan udah jalan setengah aku belum bikin apa-apa juga.
Pas ikutan nonton film india bareng mamah and sepupu-sepupu aku, ceritanya
lumayan bagus jadi aku terinspirasi dari film yang aku tonton itu buat bikin
cerpennya (gak nyontek ko, cuman ada beberapa bagian yang sama…hehe). Tapi pas
aku baca-baca lagi ceritanya agak gaje sih, apalagi ceritanya lumayan panjang
kurang tepat sih kalo dibilang cerpen,hehe.. Ini nih tugas yang aku kumpul.^^
MY
FIRST LOVE
Semua cerita
ini berawal saat aku,Lea, dan Donita liburan semester di Villa keluarga Lea.Lea
dan Donita adalah sahabatku sejak smp.Sebenarnya ada lagi sahabatku yang sangat
dekat dengan ku namanya Verdi.Aku,Lea,dan Donita saat ini kelas 3 SMA sedangkan
Verdi kuliah di UI.
Pada suatu
ketika aku ke minimarket yang ada didekat villa untuk membeli barang kebutuhan
bulanan wanita pesanan Lea,ketika aku keluar dari pintu minimarket tanpa
sengaja aku ketubruk dengan seorang cowok yang juga baru keluar dari minimarket
tersebut.
“ga punya
mata ya loe?!”kata ku dengan ketus
“maaf,tapi
ga usah pake ngata-ngatain gitu,ga punya tata kerama banget sih loe!”
“mak…”
“gua
buru-buru ga punya waktu buat berurusan sama cewek kaya loe!”kata cowok itu sambil
beranjak pergi
Akupun
pulang sambil marah-marah “iih…dasar cowok nyebelin!”
“loe kenapa
sis?pulang ko marah-marah?”Tanya Donita
“tadi gua
ketemu sama cowok super nyebelin!”
“ganteng ga
sis cowoknya?”sahut Lea
“apaan sih!”sahutku
marah
“Lea…”sahut
donita
“maaf,kali
aja cakep…”
“udah…ga
usah ngebahas cowok itu dech.oh ya ini nich pesanan loe ‘ea”kataku sambil
nyerahin pesanan Lea
“apaan nich
Sis aku kan pesannya bukan pafume,parfume cowok lagi…”
“hah…pasti
ketuker sama cowo tadi dech”
“ya udah aku
beliin lagi”
Ketika ku ingin bayar dikasir minimarket ada cowok yang marah-marah dengan penjaga kasir,aku jadi menunggu dibelakang cowok yang sedang marah-marah itu…
“loe piker
gua makai ginian”sambil menunjukkan barang yang ada ditangannya kepada penjaga
kasir
Aku langsung
tertawa melihat barang yang ada ditangan lelaki itu,karena barang itu adalah
barang kebutuhan bulanan wanita.Ketika aku tertawa cowok itu berpaling melihat
kearah ku…
“loe mau
bayar?tunggu sebentar ya gua lagi ada urusan!”
Ternyata
cowok yang marah-marah itu cowok yang tertabrak aku.berarti barang yang
dipegangnya adalah milik Lea yang
tertukar.Tapi aku males berurusan dengan cowok itu jadi aku langsung nyerahin
uang pas kekasir dan langsung pergi.kira-kira 1 menit aku keluar,cowok itu
ngejar.
“Hi?!Tunggu!kamu
yang tadi pagi ketabrak aku kan…?mana barang aku?kembalikan,,,”
“barang apa?gua
ga ngerti dan gua ga kenal sama loe..”
“gua juga ga
kenal sama loe tapi barang gua mana,ga salah lagi..pasti sewaktu kita tertabrak
barang belanjaan kita ketukar,ya kan?”
“mana
buktinya?gua ga ada ketuker barang apa-apa tuch”
“jadi maksud
loe gua yang beli barang ini”menunjukkan barang yang ada ditangannya
“heh…”aku
tertawa kecil.”gini ya gua aja baru beli ini”aku menunjukkan barang yang ada
ditanganku”masa ia sebelumnya gua udah beli itu lagi.Lagi pula mungkin aja loe
yang make barang itu,toh gua juga ga tau kan…?!udah dech gua ga ada waktu
ngeladenin orang kaya loe”akupun meninggalkan cowok itu,tanpa sengaja saat aku
menjauh dari cowok itu buku diaryku terjatuh
Sesampainya divilla
aku ceritakan semuanya sama Lea dan Donita,kami tertawa sambil terbahak-bahak
aku juga belum menyadari buku diaryku.keesokan harinya aku pulang ke
Jakarta.Sesampainya dijakarta ternyata aku memiliki tetangga baru pindahan dari
Banjarmasin,tetangga aku memiliki 1 anak putra yang ternyata cowok yang
tertabrak denganku sewaktu di minimarket di villa,nama cowok itu Randi.Suasana
malam itu begitu menyenangkan bagi para orangtua tapi bagi ku sangat
membosankan.Setelah hari itu dia selalu kerumah so akrap banget sama mamah dan Rindu(adik
aku).Tapi kami tidak terlalu suka dengan sikapnya yang so akrap itu.Namun
Verdi begitu akrap dengan Randi lagi pula
mereka berdua juga satu kampus.
Aku memiliki
adik yang berumur 7 tahun,ia tak pernah tersenyum sejak ia mengalami kecelakaan,pada
kecelakaan itu ayahku meninggal dunia sedangkan Rindu mengalami lumpuh pada
kakinya.Memang aku dan ibuku masih tidak terlalu suka dengan sikap Randi namun
setelah beberapa hari Rindu menjadi sangat akrab dengannya.Randi selalu menghibur
adikku,ia juga dapat membuat adikku tertawa kembali.Sejak itu ibu dan aku mulai
senang dengan Randi.Hingga pada suatu ketika Rindu dapat berjalan kembali.Saat
itu kami semua tercengang melihatnya…
“Rindu…?”tegur
ibuku. “kaki kamu?”
“ia bu…aku
sudah bisa jalan lagi”
Suasana saat
itu begitu mangharukan ibuku langsung memeluk Rindu dengan air mata yang terus
menetes dipipinya
“ibu…kenapa
ibu menangis”
“ini tanda
senangnya seorang ibu rindu…”
“bagaimana
kamu bisa sampai berjalan lagi Rindu?”Tanya ku pada Rindu
Lalu Rindu
menunjuk kearah Randi
“Randi?”Tanya
ku
“ia ka…ka Randi
selalu mengatakan bahwa segala sesuatu pasti dapat tercapai bila kita
menginginkannya dengan sengguh-sungguh ,pantang menyerah, dan terus berdoa.Sekalipun
yang kita lakukan gagal,yang penting kita telah menunjukkan kegigihan kita.Kata
ka Randi juga bila kita ingin melakukan sesuatu pejamkan mata dan bayangkan
kedua orangtua aku,maka yang kita lakukan atau kita inginkan akan tercapai.Dia
juga setiap hari membawa aku ketaman belakang rumahnya dan membantu aku untuk
berlatih berjalan,setiap malam aku juga berlatih dikamar.Semua karena ka Randi
ka…”
Lalu Randi
mendekat ke Rindu dan menghelus kepala Rindu “itu semua terjadi bukan karena kakak.Tapi
karena keberanian diri kamu,kebesaran Tuhan,dan doa dari mamah&kakak
kamu,,,”
Mamah
langsung memeluk Randi dan berterima kasih kepadanya.Aku dan mamahpun sangat
menyukainya.Aku melihat Randi bukan sebagai laki-laki yang menyebalkan lagi
tapi malaikat Rindu juga Malaikat keluarga kami.Suatu ketika kami berdua
jalan-jalan ditaman komplek
“sis?”
“iya”
“ini…”ia
menyerahkan buku diaryku
“ini kan?”
“ia ini buku
diary kamu,kamu menjatuhkannya sewaktu di villa dulu.Karena buku inilah aku
mengatahui semuanya,maaf aku sudah lancang membacanya”
“ga papa
ko.Malah aku berterima kasih karena kamu Rindu bisa jalan lagi”
“bukan
karena aku lagi,tapi…”
“udah ga
usah dibantah!”sambil bercanda
Lama
kelamaan aku dan Randi semakin dekat,kami sering jalan bareng dan dia selalu
membantuku dan keluargaku disaat kami sedang kesulitan.Semakin lama setiap berada didekatnya selalu terdengar nada-nada
yang indah.hari-hariku penuh dengan warna-warna yang berbeda.aku tidak dapat
memendam perasaan ini lagi akupun berniat mengutarakannya.aku pun meminta saran
kepada Lea dan donita mereka mendukung.Lalu aku meminta saran kepada Verdi
“itu baik
Sis,dari pada loe memendam perasaan itu dan nantinya loe menyesal…”saran Verdi dengan
wajah yang sedih
“makasih ver
loe emang temen gua yang paling baik,gua pergi dulu pengen bilang semuanya sama
Randi…I LOVE U Ver…bye…”aku pun beranjak menjauhi verdi
“I love u to
sis,gua juga begitu mencintai kamu dengan tulus,tapi kalau kamu lebih bahagia dengan
Randi apapun itu akan aku relakan yang penting bisa ngeliat senyuman diwajahmu”
Ternyata
Verdi sewaktu itu juga ingin mengutarakan perasaannya tetapi aku telah terlebih
dahulu bilang kedia kalau aku suka sama Randi.Ketika didalam perjalanan menuju
rumah Randi,Verdi menelpon Randi dan menceritakan semuanya kepadanya tentang
aku.Lalu aku sampai dirumah Randi.Aku duduk,aku juga bingung mau memulai dengan
kata-kata apa.Ketika aku ingin mengutarakan semuanya,dompet Randi jatuh aku pun
mengambilnya,didalam dompet itu terdapat foto Randi bersama seorang wanita.
“ini siapa
Ran?”tanyaku
“dia Lolly”
“Lolly?”
“ia dia
jantung hati ku,dia tunanganku,kami ingin menikah.Aku dan dia ada sedikit masalah
sehingga ia pergi ke Jakarta,maka dari itu aku dan ibuku datang kejakarta untuk
menyusulnya.namun sampai sekarang dia masih belum mau berbicara padaku”
Mendengar
Randi berkata seperti itu rasanya ada sebuah bom yang meledak di dalam diri ini
seperti duri-duri yang menusuk jantung ini sehingga sangat sulit untuk
bernapas.Air mataku begitu saja menetes dipipi.
“ya ampun
Sis,kamu ga perlu menangis aku dan Lolly pasti baik-baik aja ko…”Randi
menghapus air mataku“oh iya kamu tadi ingin bilang apa?”Tanya Randi.Ketika itu
ibu Randi berdiri didekat kami dengan wajah sedih “aku ingin mengucapkan terima
kasih kepada ibu kamu.Terima kasih ibu telah
datang kesini dan membawa malaikat kami yaitu Randi”lalu aku memeluk ibunya
Randi dan keluar dengan air mata yang terus menetes
“Randi,,ibu
tahu kamu mencintai Siska kan…?”
“ia
bu,,,tapi apa aku harus mengatakan ‘siska wanita yang difoto ini adalah sepupu
aku dia adalah dokter yang mengurus aku dan dia yang membuat aku datang ke
Jakarta untuk berobat.Aku begitu mencintai kamu,kamu adalah cinta pertamaku sehingga
detak jantung ini begitu cepat berdetak bila melihat senyummu,namun pada
kenyataannya detak jantung ini begitu lemah.Waktu aku untuk bernafas di dunia
ini juga tidak lama lagi’apa itu bu yang harus aku katakan”lalu Randi memeluk
ibunya “aku gak mau dia mencintai orang seperti aku bu.aku ingin dia hidup
lebih bahagia lagi bersama laki-laki yang juga begitu mencintainya dan dapat
membuat ia bahagia untuk waktu yang lebih lama”
“ibu bangga
mempunyai anak seperti kamu Ran walaupun kamu begitu mencintainya tapi kamu lebih
mementingkan kebahagiaannya dibanding kebahagiaan kamu sendiri Ran”
Setelah
kejadian itu Randi selalu berusaha menyadarkan aku bahwa sebenarnya Verdi
merupakan laki-laki yang baik dan begitu perhatian dengan aku,lama kelamaan aku
pun merasakan bahwa Verdi mencintaiku,tapi sulit bagiku untuk menimbulkan
gejolak baru lagi.Tapi ibuku yang selalu mendukung aku dan dia bilang ”kamu pasti bisa jatuh cinta lagi,apalagi Verdi
merupakan laki-laki yang baik dan tulus mencintaimu sis”
“tapi aku ga
bisa melupakan Randi bu,dia orang yang membuat hidupku menjadi lebih
berwarna…dia cinta pertama ku bu”
“ibu
tahu,,ibu tidak menyuruh kamu untuk melupakan Randi.Tapi biarlah ia menjadi
kenangan di dalam hati kamu dan kamu juga harus memiliki cinta yang nyata dalam
kehidupan ini.Biarlah Randi menjalani hidupnya dengan wanita itu Sis,kamu harus
bisa menghilangkan rasa itu.”ibukupun menangis
Hingga 2
bulan kemudian aku lulus SMA,Aku mulai membuka hati ini kembali walaupun berat
karena pintu hati ini begitu keras dan sulit sekali untuk dibuka kembali,apa
lagi yang membantu Verdi adalah Randi.Namun,aku terus mencoba menerima Verdi
hingga aku dilamar oleh Verdi dan aku menerima lamarannya.hingga 1 bulan
kemudian aku dan Verdi pergi memilih baju pengantin buat pernikahanku disana aku
bertemu dengan wanita yang ada difoto dompet Randi
“sedang
memilih baju buat nikah ya,,,?”tegurku.wanita itu bingung melihat aku “kamu
Loly kan?”Tanya ku. “iya…”. “aku Siska temannya Randi”. “oh iya,Randi sering
cerita panjang lebar tentang kamu”. “Kalian memilih baju disini juga,mana
Randi?”tanyaku. “Randi?”dengan wajah bingung lalu Lolly memanggil seorang
laki-laki “JOE…”. “ia”sahut cowok itu. “kenalin ini calon suami ku”Lolly
memperkenalkan lelaki itu kepadaku dan Verdi. “oh ya yank ini teman-temannya
Randi”. “Randi sungguh beruntung karena diakhir masa-masa hidupnya ini ia masih
memiliki sahabat seperti kalian.Randi merupakan sepupu Lolly dan teman yang
baik karena ia juga kami berdua kenal dan menjadi pasangan seperti sekarang ini”kata
Joe. “jadi Lolly sepupunya Randi”tanyaku penasaran. “ia,Lolly sepupunya randi,dia
juga alasan Randi datang kesini karna Lolly dokter randi..”sahut Joe. “Jadi
Lolly bukan calon istirinya Randi dan maksudnya akhir masa-masa Randi?...”.Joe
dan Lolly pun menjadi bingung
Mendengar
semua perkataan itu menjadi rasa sesal bagiku.keesokan harinya aku,mamah,dan
Rindu datang kerumah sakit untuk menjenguk Randi.wajahnya begitu pucat.Semua
mamah memberikan semangat pada malaikat kami,ini adik ku pun juga menangis.
“hi Putri
kecil,tidak boleh ada air mata dimata kamu.ok…”
“tapi kenapa
kakak jadi tiduran disini,aku ga suka melihat kakak tidur disini.Kalau kakak
ingin tidur,tidur dirumah Rindu aja ya ka…”
“kakak ingin
istirahat Rindu.Istirahatnya ga boleh dilain-lain karena kakak juga ingin
bertemu dengan ayah kamu disurga”
“aku ingin
ikut ka,aku ingin ketemu dengan ayah…”
“Surga itu
jauh Rindu,nanti sepanjang perjalanan kamu mual lagi”
“ya udah aku
Cuma mau nitip salam sama ayah dan tolong bilangin keayah ya ka kalau Rindu sayang
ayah.Rindu juga sayang kakak”
Melihat
kejadian itu air mata yang dari tadi kutahan mengalir dipipi begitu saja.Lalu
tinggal aku,Randi dan Verdi didalam ruangan itu.aku duduk disamping Randi,mulut
ini seolah terkunci untuk berkata sedangkan air mata ini terus mengalir melihat
wajah yang selama ini ceria berubah menjadi putih pucat dan begitu lemah.Ia
yang selalu memberikan keceriaan kepada kami semua ternyata begitu sakit dalam
dirinya.
“kamu jahat
Ran,,,”kataku
“sss…kamu
jangan bicara apa-apa…aku ga mau lihat ada air mata ini lagi”dia menghapus air
mataku dengan tangannya yang begitu dingin
“ada yang
lebih pantas bersanding dengan kamu Sis,kamu harus janji sama aku kalau kamu ga
boleh menangis disaat aku gak ada nanti.di alam sekarang kita boleh gak bersatu
tapi dimasa-masa yang akan datang kita akan bahagia…”aku tidak tahan mendengar
kata demi kata yang keluar dari mulut Randi aku pergi berlari keluar ruangan
“ver…”randi
memanggil Verdi
“kamu harus
janji sama aku kalau kamu akan menjaganya,aku akan menyerahkan dia sama kamu di
saat ini,tapi dimasa-masa nanti aku tidak akan melepaskannya”
“iya aku
janji.Ternyata selama ini kamu bohong kalau kamu tidak mencintai Siska.Tapi kamu
begitu mencintainya sehingga kamu memilih melihat ia bahagia dengan orang lain
sedangkan kamu sendiri begitu menderita karena cinta ini”
“hi sob…omongan
loe beda ya…”dengan nada bercanda
“ya udah aku
ingin istirahat dulu”
Seketika itu
hembusan napas dan detak jauntung Randi tiada berhembus dan berdetak lagi.Tawa
canda itu kini tinggal kenangan yang tak pernah kami lupakan.ia juga
meninggalkan satu surat untukku yang tak mungkin pernah aku lupakan.
Walaupun
sekarang aku telah bersama dengan Verdi tapi Randi selalu kokoh dihati ini.terima kasih Ran karena
kamu telah membuat kehidupanku lebih baik dan menjadi cinta pertama ku yang tak
pernah dapat kulupakan,kamu juga telah menyadarkan ku bahwa Verdi merupakan
laki-laki yang baik bagi ku.Randi sekali lagi terima kasih atas semuanya.
Gajekan ceritanya, tapi gak
papalah yang penting ngumpul tugas.hahaha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar