Pages

Rabu, 01 Agustus 2012

Tugas Cerpen


Ramadhan tahun lalu aku di kasih tugas membuat cerpen tentang “First Love”, sedangkan aku gak begitu jago bikin cerita. Terus pas bulan Ramadhan udah jalan setengah aku belum bikin apa-apa juga. Pas ikutan nonton film india bareng mamah and sepupu-sepupu aku, ceritanya lumayan bagus jadi aku terinspirasi dari film yang aku tonton itu buat bikin cerpennya (gak nyontek ko, cuman ada beberapa bagian yang sama…hehe). Tapi pas aku baca-baca lagi ceritanya agak gaje sih, apalagi ceritanya lumayan panjang kurang tepat sih kalo dibilang cerpen,hehe.. Ini nih tugas yang aku kumpul.^^

MY FIRST LOVE
Semua cerita ini berawal saat aku,Lea, dan Donita liburan semester di Villa keluarga Lea.Lea dan Donita adalah sahabatku sejak smp.Sebenarnya ada lagi sahabatku yang sangat dekat dengan ku namanya Verdi.Aku,Lea,dan Donita saat ini kelas 3 SMA sedangkan Verdi kuliah di UI.
Pada suatu ketika aku ke minimarket yang ada didekat villa untuk membeli barang kebutuhan bulanan wanita pesanan Lea,ketika aku keluar dari pintu minimarket tanpa sengaja aku ketubruk dengan seorang cowok yang juga baru keluar dari minimarket tersebut.
“ga punya mata ya loe?!”kata ku dengan ketus
“maaf,tapi ga usah pake ngata-ngatain gitu,ga punya tata kerama banget sih loe!”
“mak…”
“gua buru-buru ga punya waktu buat berurusan sama cewek kaya loe!”kata cowok itu sambil beranjak pergi
Akupun pulang sambil marah-marah “iih…dasar cowok nyebelin!”
“loe kenapa sis?pulang ko marah-marah?”Tanya Donita
“tadi gua ketemu sama cowok super nyebelin!”
“ganteng ga sis cowoknya?”sahut Lea
“apaan sih!”sahutku marah
“Lea…”sahut donita
“maaf,kali aja cakep…”
“udah…ga usah ngebahas cowok itu dech.oh ya ini nich pesanan loe ‘ea”kataku sambil nyerahin pesanan Lea
“apaan nich Sis aku kan pesannya bukan pafume,parfume cowok lagi…”
“hah…pasti ketuker sama cowo tadi dech”
“ya udah aku beliin lagi”

Ketika ku ingin bayar dikasir minimarket ada cowok yang marah-marah dengan penjaga kasir,aku jadi menunggu dibelakang cowok yang sedang marah-marah itu…
“loe piker gua makai ginian”sambil menunjukkan barang yang ada ditangannya kepada penjaga kasir
Aku langsung tertawa melihat barang yang ada ditangan lelaki itu,karena barang itu adalah barang kebutuhan bulanan wanita.Ketika aku tertawa cowok itu berpaling melihat kearah ku…
“loe mau bayar?tunggu sebentar ya gua lagi ada urusan!”
Ternyata cowok yang marah-marah itu cowok yang tertabrak aku.berarti barang yang dipegangnya  adalah milik Lea yang tertukar.Tapi aku males berurusan dengan cowok itu jadi aku langsung nyerahin uang pas kekasir dan langsung pergi.kira-kira 1 menit aku keluar,cowok itu ngejar.
“Hi?!Tunggu!kamu yang tadi pagi ketabrak aku kan…?mana barang aku?kembalikan,,,”
“barang apa?gua ga ngerti dan gua ga kenal sama loe..”
“gua juga ga kenal sama loe tapi barang gua mana,ga salah lagi..pasti sewaktu kita tertabrak barang belanjaan kita ketukar,ya kan?”
“mana buktinya?gua ga ada ketuker barang apa-apa tuch”
“jadi maksud loe gua yang beli barang ini”menunjukkan barang yang ada ditangannya
“heh…”aku tertawa kecil.”gini ya gua aja baru beli ini”aku menunjukkan barang yang ada ditanganku”masa ia sebelumnya gua udah beli itu lagi.Lagi pula mungkin aja loe yang make barang itu,toh gua juga ga tau kan…?!udah dech gua ga ada waktu ngeladenin orang kaya loe”akupun meninggalkan cowok itu,tanpa sengaja saat aku menjauh dari cowok itu buku diaryku terjatuh
Sesampainya divilla aku ceritakan semuanya sama Lea dan Donita,kami tertawa sambil terbahak-bahak aku juga belum menyadari buku diaryku.keesokan harinya aku pulang ke Jakarta.Sesampainya dijakarta ternyata aku memiliki tetangga baru pindahan dari Banjarmasin,tetangga aku memiliki 1 anak putra yang ternyata cowok yang tertabrak denganku sewaktu di minimarket di villa,nama cowok itu Randi.Suasana malam itu begitu menyenangkan bagi para orangtua tapi bagi ku sangat membosankan.Setelah hari itu dia selalu kerumah so akrap banget sama mamah dan Rindu(adik aku).Tapi kami tidak terlalu suka dengan sikapnya yang so akrap itu.Namun Verdi  begitu akrap dengan Randi lagi pula mereka berdua juga satu kampus.
Aku memiliki adik yang berumur 7 tahun,ia tak pernah tersenyum sejak ia mengalami kecelakaan,pada kecelakaan itu ayahku meninggal dunia sedangkan Rindu mengalami lumpuh pada kakinya.Memang aku dan ibuku masih tidak terlalu suka dengan sikap Randi namun setelah beberapa hari Rindu menjadi sangat akrab dengannya.Randi selalu menghibur adikku,ia juga dapat membuat adikku tertawa kembali.Sejak itu ibu dan aku mulai senang dengan Randi.Hingga pada suatu ketika Rindu dapat berjalan kembali.Saat itu kami semua tercengang melihatnya…
“Rindu…?”tegur ibuku. “kaki kamu?”
“ia bu…aku sudah bisa jalan lagi”
Suasana saat itu begitu mangharukan ibuku langsung memeluk Rindu dengan air mata yang terus menetes dipipinya
“ibu…kenapa ibu menangis”
“ini tanda senangnya seorang ibu rindu…”
“bagaimana kamu bisa sampai berjalan lagi Rindu?”Tanya ku pada Rindu
Lalu Rindu menunjuk kearah Randi
“Randi?”Tanya ku
“ia ka…ka Randi selalu mengatakan bahwa segala sesuatu pasti dapat tercapai bila kita menginginkannya dengan sengguh-sungguh ,pantang menyerah, dan terus berdoa.Sekalipun yang kita lakukan gagal,yang penting kita telah menunjukkan kegigihan kita.Kata ka Randi juga bila kita ingin melakukan sesuatu pejamkan mata dan bayangkan kedua orangtua aku,maka yang kita lakukan atau kita inginkan akan tercapai.Dia juga setiap hari membawa aku ketaman belakang rumahnya dan membantu aku untuk berlatih berjalan,setiap malam aku juga berlatih dikamar.Semua karena ka Randi ka…”
Lalu Randi mendekat ke Rindu dan menghelus kepala Rindu “itu semua terjadi bukan karena kakak.Tapi karena keberanian diri kamu,kebesaran Tuhan,dan doa dari mamah&kakak kamu,,,”
Mamah langsung memeluk Randi dan berterima kasih kepadanya.Aku dan mamahpun sangat menyukainya.Aku melihat Randi bukan sebagai laki-laki yang menyebalkan lagi tapi malaikat Rindu juga Malaikat keluarga kami.Suatu ketika kami berdua jalan-jalan ditaman komplek
“sis?”
“iya”
“ini…”ia menyerahkan buku diaryku
“ini kan?”
“ia ini buku diary kamu,kamu menjatuhkannya sewaktu di villa dulu.Karena buku inilah aku mengatahui semuanya,maaf aku sudah lancang membacanya”
“ga papa ko.Malah aku berterima kasih karena kamu Rindu bisa jalan lagi”
“bukan karena aku lagi,tapi…”
“udah ga usah dibantah!”sambil bercanda
Lama kelamaan aku dan Randi semakin dekat,kami sering jalan bareng dan dia selalu membantuku dan keluargaku disaat kami sedang kesulitan.Semakin lama  setiap berada didekatnya selalu terdengar nada-nada yang indah.hari-hariku penuh dengan warna-warna yang berbeda.aku tidak dapat memendam perasaan ini lagi akupun berniat mengutarakannya.aku pun meminta saran kepada Lea dan donita mereka mendukung.Lalu aku meminta saran kepada Verdi
“itu baik Sis,dari pada loe memendam perasaan itu dan nantinya loe menyesal…”saran Verdi dengan wajah yang sedih
“makasih ver loe emang temen gua yang paling baik,gua pergi dulu pengen bilang semuanya sama Randi…I LOVE U Ver…bye…”aku pun beranjak menjauhi verdi
“I love u to sis,gua juga begitu mencintai kamu dengan tulus,tapi kalau kamu lebih bahagia dengan Randi apapun itu akan aku relakan yang penting bisa ngeliat senyuman diwajahmu”
Ternyata Verdi sewaktu itu juga ingin mengutarakan perasaannya tetapi aku telah terlebih dahulu bilang kedia kalau aku suka sama Randi.Ketika didalam perjalanan menuju rumah Randi,Verdi menelpon Randi dan menceritakan semuanya kepadanya tentang aku.Lalu aku sampai dirumah Randi.Aku duduk,aku juga bingung mau memulai dengan kata-kata apa.Ketika aku ingin mengutarakan semuanya,dompet Randi jatuh aku pun mengambilnya,didalam dompet itu terdapat foto Randi bersama seorang wanita.
“ini siapa Ran?”tanyaku
“dia Lolly”
“Lolly?”
“ia dia jantung hati ku,dia tunanganku,kami ingin menikah.Aku dan dia ada sedikit masalah sehingga ia pergi ke Jakarta,maka dari itu aku dan ibuku datang kejakarta untuk menyusulnya.namun sampai sekarang dia masih belum mau berbicara padaku”
Mendengar Randi berkata seperti itu rasanya ada sebuah bom yang meledak di dalam diri ini seperti duri-duri yang menusuk jantung ini sehingga sangat sulit untuk bernapas.Air mataku begitu saja menetes dipipi.
“ya ampun Sis,kamu ga perlu menangis aku dan Lolly pasti baik-baik aja ko…”Randi menghapus air mataku“oh iya kamu tadi ingin bilang apa?”Tanya Randi.Ketika itu ibu Randi berdiri didekat kami dengan wajah sedih “aku ingin mengucapkan terima kasih kepada ibu kamu.Terima kasih  ibu telah datang kesini dan membawa malaikat kami yaitu Randi”lalu aku memeluk ibunya Randi dan keluar dengan air mata yang terus menetes
“Randi,,ibu tahu kamu mencintai Siska kan…?”
“ia bu,,,tapi apa aku harus mengatakan ‘siska wanita yang difoto ini adalah sepupu aku dia adalah dokter yang mengurus aku dan dia yang membuat aku datang ke Jakarta untuk berobat.Aku begitu mencintai kamu,kamu adalah cinta pertamaku sehingga detak jantung ini begitu cepat berdetak bila melihat senyummu,namun pada kenyataannya detak jantung ini begitu lemah.Waktu aku untuk bernafas di dunia ini juga tidak lama lagi’apa itu bu yang harus aku katakan”lalu Randi memeluk ibunya “aku gak mau dia mencintai orang seperti aku bu.aku ingin dia hidup lebih bahagia lagi bersama laki-laki yang juga begitu mencintainya dan dapat membuat ia bahagia untuk waktu yang lebih lama”
“ibu bangga mempunyai anak seperti kamu Ran walaupun kamu begitu mencintainya tapi kamu lebih mementingkan kebahagiaannya dibanding kebahagiaan kamu sendiri Ran”
Setelah kejadian itu Randi selalu berusaha menyadarkan aku bahwa sebenarnya Verdi merupakan laki-laki yang baik dan begitu perhatian dengan aku,lama kelamaan aku pun merasakan bahwa Verdi mencintaiku,tapi sulit bagiku untuk menimbulkan gejolak baru lagi.Tapi ibuku yang selalu mendukung aku dan dia bilang ”kamu  pasti bisa jatuh cinta lagi,apalagi Verdi merupakan laki-laki yang baik dan tulus mencintaimu sis”
“tapi aku ga bisa melupakan Randi bu,dia orang yang membuat hidupku menjadi lebih berwarna…dia cinta pertama ku bu”
“ibu tahu,,ibu tidak menyuruh kamu untuk melupakan Randi.Tapi biarlah ia menjadi kenangan di dalam hati kamu dan kamu juga harus memiliki cinta yang nyata dalam kehidupan ini.Biarlah Randi menjalani hidupnya dengan wanita itu Sis,kamu harus bisa menghilangkan rasa itu.”ibukupun menangis
Hingga 2 bulan kemudian aku lulus SMA,Aku mulai membuka hati ini kembali walaupun berat karena pintu hati ini begitu keras dan sulit sekali untuk dibuka kembali,apa lagi yang membantu Verdi adalah Randi.Namun,aku terus mencoba menerima Verdi hingga aku dilamar oleh Verdi dan aku menerima lamarannya.hingga 1 bulan kemudian aku dan Verdi pergi memilih baju pengantin buat pernikahanku disana aku bertemu dengan wanita yang ada difoto dompet Randi
“sedang memilih baju buat nikah ya,,,?”tegurku.wanita itu bingung melihat aku “kamu Loly kan?”Tanya ku. “iya…”. “aku Siska temannya Randi”. “oh iya,Randi sering cerita panjang lebar tentang kamu”. “Kalian memilih baju disini juga,mana Randi?”tanyaku. “Randi?”dengan wajah bingung lalu Lolly memanggil seorang laki-laki “JOE…”. “ia”sahut cowok itu. “kenalin ini calon suami ku”Lolly memperkenalkan lelaki itu kepadaku dan Verdi. “oh ya yank ini teman-temannya Randi”. “Randi sungguh beruntung karena diakhir masa-masa hidupnya ini ia masih memiliki sahabat seperti kalian.Randi merupakan sepupu Lolly dan teman yang baik karena ia juga kami berdua kenal dan menjadi pasangan seperti sekarang ini”kata Joe. “jadi Lolly sepupunya Randi”tanyaku penasaran. “ia,Lolly sepupunya randi,dia juga alasan Randi datang kesini karna Lolly dokter randi..”sahut Joe. “Jadi Lolly bukan calon istirinya Randi dan maksudnya akhir masa-masa Randi?...”.Joe dan Lolly pun menjadi bingung
Mendengar semua perkataan itu menjadi rasa sesal bagiku.keesokan harinya aku,mamah,dan Rindu datang kerumah sakit untuk menjenguk Randi.wajahnya begitu pucat.Semua mamah memberikan semangat pada malaikat kami,ini adik ku pun juga menangis.
“hi Putri kecil,tidak boleh ada air mata dimata kamu.ok…”
“tapi kenapa kakak jadi tiduran disini,aku ga suka melihat kakak tidur disini.Kalau kakak ingin tidur,tidur dirumah Rindu aja ya ka…”
“kakak ingin istirahat Rindu.Istirahatnya ga boleh dilain-lain karena kakak juga ingin bertemu dengan ayah kamu disurga”
“aku ingin ikut ka,aku ingin ketemu dengan ayah…”
“Surga itu jauh Rindu,nanti sepanjang perjalanan kamu mual lagi”
“ya udah aku Cuma mau nitip salam sama ayah dan tolong bilangin keayah ya ka kalau Rindu sayang ayah.Rindu juga sayang kakak”
Melihat kejadian itu air mata yang dari tadi kutahan mengalir dipipi begitu saja.Lalu tinggal aku,Randi dan Verdi didalam ruangan itu.aku duduk disamping Randi,mulut ini seolah terkunci untuk berkata sedangkan air mata ini terus mengalir melihat wajah yang selama ini ceria berubah menjadi putih pucat dan begitu lemah.Ia yang selalu memberikan keceriaan kepada kami semua ternyata begitu sakit dalam dirinya.
“kamu jahat Ran,,,”kataku
“sss…kamu jangan bicara apa-apa…aku ga mau lihat ada air mata ini lagi”dia menghapus air mataku dengan tangannya yang begitu dingin
“ada yang lebih pantas bersanding dengan kamu Sis,kamu harus janji sama aku kalau kamu ga boleh menangis disaat aku gak ada nanti.di alam sekarang kita boleh gak bersatu tapi dimasa-masa yang akan datang kita akan bahagia…”aku tidak tahan mendengar kata demi kata yang keluar dari mulut Randi aku pergi berlari keluar ruangan
“ver…”randi memanggil Verdi
“kamu harus janji sama aku kalau kamu akan menjaganya,aku akan menyerahkan dia sama kamu di saat ini,tapi dimasa-masa nanti aku tidak akan melepaskannya”
“iya aku janji.Ternyata selama ini kamu bohong kalau kamu tidak mencintai Siska.Tapi kamu begitu mencintainya sehingga kamu memilih melihat ia bahagia dengan orang lain sedangkan kamu sendiri begitu menderita karena cinta ini”
“hi sob…omongan loe beda ya…”dengan nada bercanda
“ya udah aku ingin istirahat dulu”
Seketika itu hembusan napas dan detak jauntung Randi tiada berhembus dan berdetak lagi.Tawa canda itu kini tinggal kenangan yang tak pernah kami lupakan.ia juga meninggalkan satu surat untukku yang tak mungkin pernah aku lupakan. 
Walaupun sekarang aku telah bersama dengan Verdi tapi Randi  selalu kokoh dihati ini.terima kasih Ran karena kamu telah membuat kehidupanku lebih baik dan menjadi cinta pertama ku yang tak pernah dapat kulupakan,kamu juga telah menyadarkan ku bahwa Verdi merupakan laki-laki yang baik bagi ku.Randi sekali lagi terima kasih atas semuanya.



Gajekan ceritanya, tapi gak papalah yang penting ngumpul tugas.hahaha

Tidak ada komentar:

Posting Komentar